Sabtu, 16 Mei 2009

SOMBONG



Saat kita makin berilmu akankah kita mempraktekkan ilmu padi?
makin berisi makin merunduk (lah entar makin cepet dituai=mampus?!?)
atau malah seperti layaknya seekor keledai congkak
yang berteriak nyaring tak sadar diri bahwa suaranya sekacau giant sahabat nobita
....


tapi penyakit itu sering hinggap di hati
apapun yang telah kulakukan
penyakit itu ada

beberapa hari ini berapa kali mau kelahi dijalanan, duh bener-bener enggak ingat umur diriku ini
belum lagi kadang ada saja omongan yang nglantur, dan terbumbui sifat congkak didalamnya, padahal ilmu,harta atau apapun itu hanya titipan semata


dan akulah si tukang parkir yang dengan pongahnya membanggakan barang titipan...

padahal sombong adalah penyakit yang membuat IBLIS di tendang dari sorga, dan dijanjikan masuk nerakanya dengan mengajak cucu Adam!!!

ada tidak sih obat sombong, dari beberapa metode yang tak coba dan mungkin temen-temen bisa kasih cara lain selain dibawah ini:

1. main ke panti asuhan, bermain dan ngobrol bersama mereka memang memotivasi untuk berbuat lebih baik karena sudah dititipi sesuatu yang mereka tidak miliki..tapi ini efeknya cuma 1 mingguan
2. Mengaji, ok ini bekerja dengan baik apalagi kalau sambil baca terjemahannya..tapi paling kuat 4 hari


duh....

bagi resepnya bro'....

ini serius!!!

Senin, 04 Mei 2009

Saat Kamu Menjadi Kodok




Katak dalam panci? Ah plesetan dari pepatah 'bagaikan katak dalam tempurung' kale?


Mungkin sama2 ttg katak tp yg ungkapan yg satu ini agak berbeda dan yang menarik, hal seperti ini kok sering sekali terjadi didepanku.


Katak di dalam panci mempunyai prilaku unik.
Boleh dicoba dirumah, masukkan katak hidup dalam panci (ukuran panci 2 lt jangan panci yg biasa untuk bikin teh mamakmu - durhaka itu namanya), masukkan air kira2 cukup buat sikatak berenang2 tanpa ada kemungkinan loncat keluar dr panci. Taruh panci berisi air & katak diatas kompor dgn api menyala.


Perhatikan

.....Lihat baik-baik, dgn tangan terlipat didepan dan kuku terawat rapi maka akan terlihat si katak berenang2 dgn nyaman sampai dia mulai 'terlambat' menyadari bahwa air hangat itu mulai mendidih. Yg menarik si katak ini akan berusaha memanipulasi diri bahwa tdk ada masalah dilingkungannya saat ini! Hal ini terlihat dr gerakannya yg sama sekali tdk mencoba keluar dr panci tp hanya berputar-putar melihat2 apa yg 'salah' dgn lingkungannya!


Logika yang terjadi sebenarnya sebagai berikut :
pada sebuah panci berisi air kita masukkan katak, kemudian panci tersebut kita panaskan di atas kompor secara bertahap. Saat air masih dingin katak diam saja, kemudian ketika air mulai memanas sedikit demi sedikit, tubuh katak pun akan melakukan penyesuaian suhu.
Memang demikianlah salah satu kekhasan katak, dimana tubuhnya bisa menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar nya.

Lama kelamaan saat suhu terus menaik, katak pun merasa kepanasan, tapi ia bisa terus melakukan penyesuaian suhu, sampai pada suhu tertentu, tubuhnya tak bisa lagi melakukan penyesuaian, ia merasa kepanasan dan ingin melompat keluar, tapi karena suhu yg tinggi tersebut, kaki nya menjadi kepanasan dan tak kuat untuk melompat, ia menjadi lemah. Sehingga akhirnya saat suhu air dalam panci tersebut sudah sangat
tinggi, katak itu pun mati karena nya. Demikianlah analogi teoritis mengenai proses bagaimana seekor katak bisa mati terebus dalam air, karena instink survival berjalan berlawanan dengan instink penyesuaian diri yang berlebihan.


Kalau saja sikatak sempet kalian cium dan berubah jadi pangeran dan bisa ngomong mungkin ini yg akan dia teriakan 'semprul tenan elu makan apa kok bau banget mulutnya! Tp aniwei air panci ini aneh bener sèh, td udah bagus tp sekarang terlalu panas..Ah cuekin aja,lama2 pasti baek lg suasana ini air'


see..

Sikatak bukannya berusaha menyelamatkan diri dgn beraksi apa geto tp lebih memilih menyalahkan keadaan & lingkungannya! Padahal 'if something bad happen' yg paling celaka ya sikatak itu sendiri.

Dan ini banyak terjadi diselilingku!

Makna filosofis dari cerita fabel tersebut sering berlaku pula pada manusia. Banyak manusia yg terjatuh pada sebuah kesalahan, berbuat kesalahan yg fatal berawal dari kesalahan2 kecil yg dianggap biasa. Atau melakukan proses penyesuian diri atau kompromi yg berlebihan sehingga melupakan rasa mawas diri yg adalah juga salah satu bentuk metode survival manusia menghadapi berbagai kesalahan dalam perjalanan hidupnya.


Sebagai manusia yg lebih mulia dari binatang seperti katak, harusnya kita bisa menjaga diri, mengembangkan kemampuan mawas diri, berhati hati yg merupakan salah satu bentuk survival method nya manusia.

Haruslah disadari dalam hidup ini, kita selalu mendapat godaan dari setan, lawan sejati perjalanan hidup ini, yg tak ingin kita menapaki jalan lurus. Dan teori merebus katak adalah salah satu metode bisikan setan menyesatkan manusia. Setan musuh sejati manusia berumur lebih panjang, jadi dia tahu tentang kelemahan manusia2 sebelumnya, tahu pada kondisi apa saja manusia tergoda, dan sudah terbukti sepanjang jaman, bahwa dengan berbelok sedikit demi sedikit dari jalan yg lurus adalah penyebab banyak manusia terjatuh pada jalan yg salah.

Berkaitan dg kesusilaan, dalam agama islam, kaidahnya ialah “janganlah kau dekati perzinahan” , bukan langsung jangan berzinah, misalnya, antara lain karena sifat manusia yg sering ceroboh, seperti katak tadi. Kalau sudah mulai mendekati perzinahan, akan sangat mudah seseorang terjatuh pada kubangan maksiat tersebut.

Begitu pula dengan “perkeliruan2” lain nya, seperti korupsi, kebohongan publik, candu narkoba, penyakit, kemunafikan dll. Kebanyakan berawal dari hal2 kecil yg dianggap biasa. Integritas diri yg lemah, tak berpendirian, sehingga cenderung kompromistis atau plin plan.

Bukan instropeksi terus 'action'!! malah lebih nyaman bawel, ngrasani, marah2, nangis, iri, buruk sangka, mungsuhan.... Padahal kalau sesuatu yg buruk terjadi, dia yg paling celaka. Marilah kita menjaga diri dari kesalahan-kesalahan kecil yg kalau dibiarkan kelak akan menjadi bencana bagi diri kita sendiri.