Senin, 31 Agustus 2009

Rasa Sakit itu Menyenangkan

maaf ini bukannya tulisan bagaimana menjadi sadomachosist (orang yang memiliki hobi menyakiti untuk lebih jelasnya lihat buku biologi smp) yang tepat, sensasional dan bermartabat



tulisan ini untuk mereka yang merasa bahwa dunia ini makin kejam, menyakitkan dan beribu-ribu hal yang pantas menjadi tema pokok termehek-mehek

semua dimulai saat beberapa teman sering mengingatkan, vic' jalanmu kok nyeret, terus kalau jalan sering kesandung, nabrak-nabrak, gampang kepleset, dan oleng sendiri pas naik montor terus dibel bus AKAP dari belakang!!!!

ketahuilah itu bukan karena diriku mulai terkena sydrom jompo tralalala
tapi dikarenakan (maaf ini diagnosis pribadi karena saat mau ke psikiater tiba-tiba ingat isi dompet yang lebih menyayangi harga gorengan dari pada biaya konsultasi) berkurangnya kontrol menggerakkan tubuh, bahasa kerennya psikomotrik jarang dilatih. Tentu saja kurangnya latihan tersebut menjadikan insensitif kepekaan dan respon otomatis/reflek tubuh dari gangguan/masalah yang datang. Hasilnya beberapa masalah seperti diatas terjadi, untuk beberapa orang seringkali berakibat lebih buruk (sering kecelakaan, kesedak, dll)

saat sibuk nyari solusi sempat teringat kisah kepompong saat menjadi ulat, dimana ada seseorang yang kasihan melihat seekor kupu2 yang akan keluar dari kokon kepompongnya dengan kesulitan. diambilnya gunting kemudian dibantu kupu2 tersebut keluar. Anehnya kupu2 malah tidak bisa terbang. saat mencari jawaban, dia menemukan bahwa kupu2 sebenarnya sedang berlatih memperkuat sotot sayap saat merobek kokon kepompong. Luarbiasa kan..jadi kalau saja si kupu2 bisa merobek kokon kepompong dgn kekuatan sendiri akan memiliki otot sayap yang lebih kuat dan ini akan membuat dia mampu terbang (tanpa latihan dan les terlebih dahulu)

dan solusi masalahku.....

Fitnes, awalnya kegiatan ini cukup membantu sayangnya latihan fitnes hanya membangun otot dan mengembangkan kekuatan tapi tidak meningkatkan kemampuan reflek. ini mungkin terjadi karena bentuk latihannya bersifat itu-itu saja (konstan)


ikut kegiatan beladiri?




awalnya sih merasa terlalu tua, karena terakhir kali ikut saat sma namun setelah melihat beberapa dojo kok kebetulan ada yang cukup menarik.


Dojo ini menawarkan latihan beladiri praktis, jadi kemampuan beladiri yang dimiliki sebelumnya malah membantu pemahaman di kegiatan baru ini. sempat juga merasa aneh mengingat itu tadi, umur. kok rasanya jadi agak malu seumur dan seganteng ini ngikut kegiatan yang mungkin pas buat anak muda yang hobi berantem.



Beladiri ini asalnya dari jepang, jadi tiba-tiba selain kegiatan salto2 layaknya anak kecil ketemu springbed baru dan beberapa gerakkan berputar persis cewek menghindar dari gigi bokir ada hal-hal yang baru seperti penggunaan istilah dengan bahasa Jepang!!!

hworotoyoooh..piye iki, otak jawaku berteriak, rasanya ingin menjerit mengingat bahasa baru yang tidak dikenal ibuku (terus ngopo kalau tidak kenal?!?)

tapi 3 bulan mengikuti kegiatan ini, sensei (guru) berujar "mungkin anda tidak sadar sudah mengalami perubahan terutama sistem reflek psikomotorik lebih sensitif, hal ini dikarenakan latihan di sini akan membuat anda sigap dan siap menghadapi ancaman yang mungkin timbul"
oke, tiba-tiba setelah mendengar ujaran belaiu, diriku merasa..hwolaaaa, mungkin ini perasan batman setelah lulus training pelatihan setir mobil 24 jam ala super hero!!! ingatanku 3 bulan ini kupanggil dan memang benar, kalau makan sekarang jarang tersedak (apalagi makan bubur), kalau jalan sudah tidak nyeret (kalau ngesot kadang masih) dan kelakuan nabrak2 pinggir pintu juga sudah jarang dialami!!! its work sensai, its work for me...


ada yang lebih menarik lagi,


dari kegiatan tersebut sikap dan tingkah laku kita tidak menjadi jembabasan suka ngajak orang ribut, tapi malah lebih kalem (kalem disini bukan 'karo sopo2 gelem'). bisa jadi karena emosi dan energi mampu tersalurkan dengan lebih positif. kalau kemampuan beladiri sih hal yang wajar jika menjadi lebih mumpuni, yaah kalau diandaikan jika memang wolferine (logan-Xmen) ada & datang untuk ngajak kelahi aku, 10 menit pasti bisa tumbang (syarat & ketentuan berlaku, terutama mungsuh tidak menggunakan senjata adamintiumnya dan palu berada di tangan kanan serta tali terikat erat diubuhnya, wolverine gitu lho bung..edan po?!?)


jujur saja, dalam menjalani kegiatan ini tidak juga berjalan dengan mudah!! kadangkala stress juga (sering rasanya pengin lari, menyusuri tepi pantai sambil berteriak dan menangis..hwalah iki opo eneeeeh!!!) terutama saat menghapalkan perintah dalam bahasa jepang atau melakukan beberapa gerakan yang didalam hati sering terbesit..mati kagak nih kalau dilakoni, ah jangan-jangan malah kesleo..wiii. Tapi semua itu bisa teratasi, banyak anak muda yang lugu belum memahami kepalsuan dunia (termasuk tipu muslihatku) yang ada disekelilingku mampu melakukannya!! kenapa aku tidak (iih, gengsi'lah sama mereka). Beberapa memang gagal, tapi bukan karena latihannya terlalu berat atau ekstrem tapi lebih karena egonya kurang bisa ditata dan bisa jadi terlalu menguasai dirinya sehingga terkesan pongah merasa lebih baik/sempurna.

Jadi..apa hubungan tulisan ini dengan alenia kedua dari awal tulisan atau judulnya?

Hidup ini sulit, karena kita masih di dunia
Hidup ini banyak sekali ancaman yang timbul dan dalam waktu sekejab mampu merampas kebahagiaan yang kita miliki
Hidup ini juga komplet, lebih sesak dan rumit daripada isi es teler PK


tapi inilah hidup, kalau ingin survive dan mempertahankan kebahagiaan
harus selalu ada yang dipelajari
ditambahkan ilmu yang telah dimiliki
dan dikembalikan kesadaran akan kelemahan diri

Jadi walaupun beberapa materi pelajaran hidup terasa janggal dan seringkali dirasa tidak mampu dijalani, cobalah untuk mengerti dan memahami. Bisa jadi apa yang tidak baik untuk kita dan rasanya menyakitkan..itulah obat dari semua masalah yang ada.



tulisan ini kupersembahkan untuk semua Sensai, Senpai dan teman-teman di Samurai Academy System.

Arigato Gozaimasta


Kamis, 04 Juni 2009

PELAJARAN HARI INI

hari ini aku belajar
tentang akhir kehidupan
dari seorang teman...



masih teringat baru pertengahan bulan kemarin kita bersua
engkau dengan badanmu yang berotot dihiasi tato yang menambah garang dan kesan macho
tatapan matamu pun melengkapi semua penampilan
layaknya
..tak ada api yang terlalu panas
..tak ada pedang yang terlalu tajam
dan
..dunia yang keras ini akan tetap kujelajahi meski kepalan tanganmu mesti turun untuk ikut menyelesaikan segala urusan


masih teman
terngiang di telingaku ceritamu
bagaimana engkau dihormati padahal kendaraan yang kau naiki menabrak motor didepanmu
karena penampilanmu
karena baju doreng partaimu
karena mata merahmu
masih teman...
masih terngiang


tapi kini engkau tampak begitu pulas
dengan jas lengkap layaknya tidur
diatas 3 kaki kayu
yang menahan peti tempat kau terlelap
dalam tidur lamamu

tapi teman
tahu atau tidak

hari ini kubelajar
bahwa nanti aku akan menyusulmu
terdiam dalam posisi yang sama
terdiam melihat para sahabat kita lalu lalang

terdiam

.....


tapi
disaat itu aku hanya berharap
bukan tangis meratap yang ada dikelilingku
tapi tatapan bangga mereka
iri dengan cara tidurku
lega dengan caraku meninggalkan dunia
menginspirasi cara kematian bagi mereka para abdi Allah

karena ku tersenyum
sajak merayu
ayo datangi panggilan Rabb penciptaku
hapus kangen akan perjumpaan dengan Nabiku


ijinkan Ya Robbi Ya Karim
hiasi wajahku bukan dengan kapur barus tapi hapusan dosamu
hiasi makamku bukan dengan melati tapi gundukan pahala
hiasi wajah keluargaku bukan dengan tangisan tapi doa mereka padaku

ijinkan pintaku,
karena dariMU aku mampu belajar tentang nasib kawanku hari ini

La'illa ha Illalah

Sabtu, 16 Mei 2009

SOMBONG



Saat kita makin berilmu akankah kita mempraktekkan ilmu padi?
makin berisi makin merunduk (lah entar makin cepet dituai=mampus?!?)
atau malah seperti layaknya seekor keledai congkak
yang berteriak nyaring tak sadar diri bahwa suaranya sekacau giant sahabat nobita
....


tapi penyakit itu sering hinggap di hati
apapun yang telah kulakukan
penyakit itu ada

beberapa hari ini berapa kali mau kelahi dijalanan, duh bener-bener enggak ingat umur diriku ini
belum lagi kadang ada saja omongan yang nglantur, dan terbumbui sifat congkak didalamnya, padahal ilmu,harta atau apapun itu hanya titipan semata


dan akulah si tukang parkir yang dengan pongahnya membanggakan barang titipan...

padahal sombong adalah penyakit yang membuat IBLIS di tendang dari sorga, dan dijanjikan masuk nerakanya dengan mengajak cucu Adam!!!

ada tidak sih obat sombong, dari beberapa metode yang tak coba dan mungkin temen-temen bisa kasih cara lain selain dibawah ini:

1. main ke panti asuhan, bermain dan ngobrol bersama mereka memang memotivasi untuk berbuat lebih baik karena sudah dititipi sesuatu yang mereka tidak miliki..tapi ini efeknya cuma 1 mingguan
2. Mengaji, ok ini bekerja dengan baik apalagi kalau sambil baca terjemahannya..tapi paling kuat 4 hari


duh....

bagi resepnya bro'....

ini serius!!!

Senin, 04 Mei 2009

Saat Kamu Menjadi Kodok




Katak dalam panci? Ah plesetan dari pepatah 'bagaikan katak dalam tempurung' kale?


Mungkin sama2 ttg katak tp yg ungkapan yg satu ini agak berbeda dan yang menarik, hal seperti ini kok sering sekali terjadi didepanku.


Katak di dalam panci mempunyai prilaku unik.
Boleh dicoba dirumah, masukkan katak hidup dalam panci (ukuran panci 2 lt jangan panci yg biasa untuk bikin teh mamakmu - durhaka itu namanya), masukkan air kira2 cukup buat sikatak berenang2 tanpa ada kemungkinan loncat keluar dr panci. Taruh panci berisi air & katak diatas kompor dgn api menyala.


Perhatikan

.....Lihat baik-baik, dgn tangan terlipat didepan dan kuku terawat rapi maka akan terlihat si katak berenang2 dgn nyaman sampai dia mulai 'terlambat' menyadari bahwa air hangat itu mulai mendidih. Yg menarik si katak ini akan berusaha memanipulasi diri bahwa tdk ada masalah dilingkungannya saat ini! Hal ini terlihat dr gerakannya yg sama sekali tdk mencoba keluar dr panci tp hanya berputar-putar melihat2 apa yg 'salah' dgn lingkungannya!


Logika yang terjadi sebenarnya sebagai berikut :
pada sebuah panci berisi air kita masukkan katak, kemudian panci tersebut kita panaskan di atas kompor secara bertahap. Saat air masih dingin katak diam saja, kemudian ketika air mulai memanas sedikit demi sedikit, tubuh katak pun akan melakukan penyesuaian suhu.
Memang demikianlah salah satu kekhasan katak, dimana tubuhnya bisa menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar nya.

Lama kelamaan saat suhu terus menaik, katak pun merasa kepanasan, tapi ia bisa terus melakukan penyesuaian suhu, sampai pada suhu tertentu, tubuhnya tak bisa lagi melakukan penyesuaian, ia merasa kepanasan dan ingin melompat keluar, tapi karena suhu yg tinggi tersebut, kaki nya menjadi kepanasan dan tak kuat untuk melompat, ia menjadi lemah. Sehingga akhirnya saat suhu air dalam panci tersebut sudah sangat
tinggi, katak itu pun mati karena nya. Demikianlah analogi teoritis mengenai proses bagaimana seekor katak bisa mati terebus dalam air, karena instink survival berjalan berlawanan dengan instink penyesuaian diri yang berlebihan.


Kalau saja sikatak sempet kalian cium dan berubah jadi pangeran dan bisa ngomong mungkin ini yg akan dia teriakan 'semprul tenan elu makan apa kok bau banget mulutnya! Tp aniwei air panci ini aneh bener sèh, td udah bagus tp sekarang terlalu panas..Ah cuekin aja,lama2 pasti baek lg suasana ini air'


see..

Sikatak bukannya berusaha menyelamatkan diri dgn beraksi apa geto tp lebih memilih menyalahkan keadaan & lingkungannya! Padahal 'if something bad happen' yg paling celaka ya sikatak itu sendiri.

Dan ini banyak terjadi diselilingku!

Makna filosofis dari cerita fabel tersebut sering berlaku pula pada manusia. Banyak manusia yg terjatuh pada sebuah kesalahan, berbuat kesalahan yg fatal berawal dari kesalahan2 kecil yg dianggap biasa. Atau melakukan proses penyesuian diri atau kompromi yg berlebihan sehingga melupakan rasa mawas diri yg adalah juga salah satu bentuk metode survival manusia menghadapi berbagai kesalahan dalam perjalanan hidupnya.


Sebagai manusia yg lebih mulia dari binatang seperti katak, harusnya kita bisa menjaga diri, mengembangkan kemampuan mawas diri, berhati hati yg merupakan salah satu bentuk survival method nya manusia.

Haruslah disadari dalam hidup ini, kita selalu mendapat godaan dari setan, lawan sejati perjalanan hidup ini, yg tak ingin kita menapaki jalan lurus. Dan teori merebus katak adalah salah satu metode bisikan setan menyesatkan manusia. Setan musuh sejati manusia berumur lebih panjang, jadi dia tahu tentang kelemahan manusia2 sebelumnya, tahu pada kondisi apa saja manusia tergoda, dan sudah terbukti sepanjang jaman, bahwa dengan berbelok sedikit demi sedikit dari jalan yg lurus adalah penyebab banyak manusia terjatuh pada jalan yg salah.

Berkaitan dg kesusilaan, dalam agama islam, kaidahnya ialah “janganlah kau dekati perzinahan” , bukan langsung jangan berzinah, misalnya, antara lain karena sifat manusia yg sering ceroboh, seperti katak tadi. Kalau sudah mulai mendekati perzinahan, akan sangat mudah seseorang terjatuh pada kubangan maksiat tersebut.

Begitu pula dengan “perkeliruan2” lain nya, seperti korupsi, kebohongan publik, candu narkoba, penyakit, kemunafikan dll. Kebanyakan berawal dari hal2 kecil yg dianggap biasa. Integritas diri yg lemah, tak berpendirian, sehingga cenderung kompromistis atau plin plan.

Bukan instropeksi terus 'action'!! malah lebih nyaman bawel, ngrasani, marah2, nangis, iri, buruk sangka, mungsuhan.... Padahal kalau sesuatu yg buruk terjadi, dia yg paling celaka. Marilah kita menjaga diri dari kesalahan-kesalahan kecil yg kalau dibiarkan kelak akan menjadi bencana bagi diri kita sendiri.