Apa hobbymu..?
Siapa yang mengajakmu..?
Kapan mulai pertama kali dgn hobby tersebut..?
percayalah ini bukan pertanyaan malaikat kubur, nek iyo.. agak gampang kok njawabnya...wkkwkwkwk
Emang paling nikmat bicara sesuatu yang kita sukai, walau tidak banyak yang suka mendengarkan kecuali mereka tertarik dengan hal tersebut. Tidak usah pakai contoh ya, masalahe kalau tak contohi orang yang hobby ngupil pasti anda males njabat tangannya, karena mereka pasti mengerjakan hobbynya dengan tangannya sendiri (yup.. meskipun pasanganmu mencintai sepenuh hati, tidak akan dia mau ngupil hidungmu.. percayalah!!!)
nah kali ini kita tidak akan bicara hobby seekstrim itu.. yup tidak juga bicara hobby kalian mencium-cium kuku kaki bekas dipotong..nop..tidak kali ini. Artikel ini akan mengupas Hobbyku yang berhubungan dengan senjata.
sorry ini jauh dari pamer... setelah melewati perenungan mungkin ini obsesi sejak masa pra'akil baliq. Saat itu yang biasa tak bopong adalah senapan berbahan kayu peti dengan peluru glongong (batang daun pepaya yang dipotong dadu, tambahkan irisan daging dan campurkan bumbu yang sudah disiapkan..goreng tiriskan jika matang *loh*). Senapan yang beneran (maaf dalam arti sebenarnya sebagai manusia Indonesia, beneran disini adalah senapan angin dengan peluru mimis/gotri T.T ) baru terbeli selesai kuliah S1, itu pun urunan dengan sahabatku. Namun sekarang beda... Alhamdulillah banget, sehingga termasuk orang yang beruntung punya rejeki sehingga bisa upgrade senapan.
Menyenangkan?
Enggak juga, beda banget waktu kuliah S1 dulu...
saat itu kita pinjam senapan orang, bisa ngalor ngidul nenteng senapan, nginep dimana gitu, sok berteori menegenai hewan yang bakal diburu dan percayalah 99% kita selalu pulang tanpa hewan buruan ..APAPUN!!! pokoknya cuma maen...petetang petenteng sok jantan, tapi gitu enak juga.
Sekarang... meski punya senapan sendiri, mau menembakkan aja kandang malu. Pernah waktu utak-atik senapan di rumah teman, adiknya komentar "Om, udah gede gak malu tuh masih ngulik senapan angin"
jegeer.... langsung kita nunduk, bukannya malu tapi lagi syahdu mendoakan bocah gegabah itu kepleset biar dieeem gak komentar nyakitin ati gitu....
yap..umur, pekerjaan, beban tugas memang membuat acara gak jelas bergaya jantan itu jarang dilakukan. Terakhir pertengahan tahun ini, saat melihat monyet ekor panjang yang akan dibidik, langsung terbesit wajah mungsuhku yang mirip. Tiba-tiba timbul rasa kasihan... gimanapun juga dia kan ciptaan Tuhan, meski mukannya jelek kelakuannya norak tapi Tuhan mungkin menciptakan sebagai bagian dari jenis manusia yang bisa dihinakan, sayang kalau dibunuh..entar siapa yang akan kita hina!
Nah betul..karena kurang kosentrasi itulah...si Monyet lepas dari bidikan.
wes wae ah, yang pasti Sobat..apapun Hobby kalian..."Ojo jotos-jotosan yoooo"