Jumat, 25 Februari 2011

Kemenangan diatas Kebenaran

Tidak setiap diantara kita 'yakin' bisa menang dan mempertahankan nilai kebenaran. Lebih banyak yang ragu dan berharap bisa mengambil jalan pintas karena meyakini kebenaran itu mempersulit teraihnya harapan yang dibangunnya. Jika dilogika... apakah kemenangan yang mungkin di dapat (tanpa didasari kebenaran) akan membuatnya tenang?

Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang meraih kemenangan (karena berada) di atas kebenaran, orang-orang yang menelantarkan mereka tidak akan mampu menimbulkan bahaya kepada mereka, sampai datangnya urusan Allah sementara keadaan mereka tetap seperti itu .”HR Muslim

Kebenaran jangan dinilai sebagai pil pahit. Kebenaran anggap saja bagai pil Viagra, yang akan membawa rasa percaya diri dan kebahagiaan karena berlangsung "lebiih panjang" kenikmatan yang diperoleh. Kebenaran seperti ilmu, membuat sesorang melangkah dengan yakin, karena jauh di dalam hati tidak ada gejolak batin yang mengganggu. Nabi bersabda,  "Dosa menciptakan kekacauan dalam hati." Tunggulah, bila dalam keadaan begini, perintah batin. Bila kau diperintahkan untuk mengambilnya, maka lakukanlah sesukamu. Jika kau dilarang, maka jauhilah dan anggaplah itu sebagai tak pernah maujud, dan berpalinglah ke pintu Allah, dan mintalah pertolongan dari Tuhanmu.

Kadangkala saat kita berusaha menjunjung kebenaran, begitu banyak godaan. Kita paham bahwa kemenagan akan teraih, tapi jebakan untuk menutup mata terhadap kebenaran yang ada begitu banyaknya sehingga timbul keraguan. Rasulullah menjelaskan bahwa "Campakkanlah segala yang menimbulkan keraguan di benakmu, dan ambillah yang tak menimbulkan keraguan," memerintahkanmu untuk melecehkan yang ada di tangan manusia, untuk tak mengharapkan sesuatu pun dari manusia, atau untuk tak takut kepada mereka, dan untuk menerima serta berharap kepada karunia Allah.

sebenarnya prinsip meraih kemenangan diatas kebenaran sangat sederhana. "Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan", karena di saat itulah kita menjadi 'sesuatu' tidak berhenti dan mereacuni diri dengan harapan kosong.

semoga Kemenangan apapun yang diharap Saudaraku, meski hanya 'cinta' atau mungkin kebahagiaan hakiki di ridhoi yang maha Kuasa dan Penguasa Qadha dan Qadhar. Jazakumulloh Khair