Sabtu, 10 Januari 2009

Demo


wah jadi inget 10 tahun yang lalu
medio pertengahan 1998
jalan rame-rame di tengah jalan mengganggu pejalan lain di Malioboro
walaupun sebenarnya pegel-sambil ngurut kaki-aaarggh

tapi ini semuanya demi "Perjuangan"

1998
"Ibu, Bapak, dalem pamit sore ini mau demo di UNY (sengaja pamit karena sudah tahu bahwa skenarionya malam ini akan bentrok dengan pak polisi dan memang sedikit takut, siapa tahu menjadi salah satu korban)"
Ibu "wis to Vi' rasah demo toh sudah ada temenmu yang dijalan, kamu dirumah saja..!"
"tapi bu, kalau semua orang beranggapan seperti itu kapan perubahan akan segera terjadi..?karena tidak akan ada mobilisasi penolakan orde baru (sambil mbatin..pasti ibu ora ngerti apa yang tak omongke)
"ora Vi'nanti kalau ada apa-apa piye..?"
"Ibu, dulu cerita tahun 66 ikut demo, Bapak Juga.. masak sekarang anaknya tidak ikut meneruskan perjuangan? pokekoke dalem pamit dulu, nyuwun doa semoga selamet..assalammualaikum!
langsung ngabur pakai sepeda (kebetulan rumah cuma 1 Km dari kampus, tapi memang sengaja ngontel biar kalau harus lari tidak kepikiran kendaraan yang ditinggal)
Hari itu luar biasa
1. mungkin karena doa orangtua, hampir saja ke gap rombongan polisi saat pembersihan jam 8 malam
2. mungkin karena doa orangtua tidak mengikuti jejak "mozes" jadi korban malam itu
3. mungkin karena sudah tua sehingga salah satu sandalku putus saat kejar-kejaran
4. mungkin karena sudah tahu sehingga jam 9 pulang kerumah, bobo' tidak ikut dikejar-kejar seperti teman-teman yang lain
after all
tuntutan kami terpenuhi..walau hasilnya "belum" sesuai harapan, oleh karena itu sekarang saatnya mewujudkan harapan setelah rintangan menghilang (dan ini salah satu kewajibanku apalagi setelah Alloh mengijinkan aku menjadi PNS Dosen DIKNAS tanpa membayar uang sepersenpun buat nyogok-duh beda banget sama jaman megawati!)

2009
Hpku berbunyi, rupanya SMS yang berisi "Mas, nanti ikut kumpul di masjid Syuhada?"
jawabnya singkat dan padat "jelas bro, jo lali ampiri sik biar ada temennya, sekalian Jumatan yo" (woops apanya yang singkat..)
Hari itu luar biasa
1. walaupun jam 3 pagi aku sudah bangun karena perut rasanya kembung mungkin karena maag terus dilanjutkan dengan mengunyah promag double action yang saat kubaca bungkusnya ternyata sudah kadaluarsa januari 2008, tapi kok yaa tetep ok aja-masih hidup (walau pakai muntah, perut panas, jantung berdebar sampai malam)
2. selera makanku tetep luar biasa, bahkan masih sempat makan 1 piring siomay waktu melihat persiapan demo
3. Jalan kaki sejauh itu (masjid syuhada-malioboro-masjid syuhada) kok tidak ngos-ngosan padahal sempet lari-lari juga
4. tidak ada panas terik, karena mendung mengelayuti jogja sepanjang siang itu..Subhanolloh
5. ketemu kakak kelas saat S1, menyaksikan dan merasakan kembali persatuan demi memperjuangkan harapan

harapan
kalimat ini terasa wagu
bayangkan Republik Indonesia dengan senjatanya yang kuno dan pesawat F16 yang tidak layak terbang (kegoblokan macam apa pula itu, sudah dipaksa beli sama Amerika masih aja "manut" saat tidak boleh beli sparepart pesawat...) masih "sok" membela bangsa Palestine yang tidak diperdulikan oleh bangsa serumpunnya....bangsa arab
memang jadi bangsa palestine itu berat karena mereka didapuk ngurusi masjid ke-2 yang disebutkan dalam Al Qur'an
memang menjadi bangsa Palestine itu berat karena 10 juta dari mereka mengungsi tersebar diberbagai belahan dunia
memang berat..apalagi kalau liat foto seperti ini







di emailku tertulis "apa yang disampaikan si Ibu kepada Anaknya di helaan nafas terakhirnya?"

swear, sama sekali tidak terpikir apa yang disampaikan si Ibu yang ada di kepalaku cuma bayangan bahwa apa yang akan kuteriakan saat si "bocah" itu adalah diriku sendiri dan apakah saat ini aku termasuk golongan manusia "pengecut" sebagaimana Allah SWT sampaikan dalam Al Quran (naudzubilah mindalik)

harapan adalah salah satu impian
dan tindakan untuk mewujudkan harapan tersebut meski sekonyol apapun sepertinya lebih baik dari pada "teriak, misuh, sok mengecam, berubah jadi pakar konflik timur-tengah.. atau whatever'lah

dan tindakan paling sederhana bisa jadi "cuma" menyisihkan jatah belanja mie ayam dan siomayku sehari-hari.. Lilahita'ala

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hehehe..hati sumber pemberitaan kita baik media cetak maupun elektronik itu ya yahudi...

jadi ya wajar mereka memberitakan hal-hal yang tidak benar..

konon ceritanya pak...sewaktu ada aksi donor darah mereka mirip orang demo lhooooo......saking banyakny yang mau donor darah....