Selasa, 22 Juli 2008

PEKERJAAN GAMPANG TAPI HINA


Pagi ini hari bukan dinginnya pagi yang membuatku tercekat namun pemandangan yang luar biasa kutemui di depan masjid UGM. Seorang pengemis perempuan montok dengan bayinya duduk manis di trotoar sambil sms’an! Astafirulloh... begitu asyiknya hingga tidak menyadari bahwa mereka yang beraktifitas di pagi hari ini seperti bapak, embak, sopir bis, orang yang nganter sekolah plus aku tercengang-cengang lihat ulahnya!

Kalau tidak mengejar waktu mungkin sudah tak potret, biar semua yang baca blog ini tahu kalau ini bukan fitness semata.

Jadi inget banget dengan artikel blognya "Scarap In Scraps Out"

“Kadang gue lebih bisa respect sama bencong-bencong yang sok heboh, yang suka ngerayu-rayu najis tapi yang jelas mereka selalu nyanyi dengan riang gembira. Hampir semua emak-mak itu berbadan sehat, tanpa cacat sama sekali dan malah banyak yang subur gemuk-gemuk…( balebegol.blogspot.com)

OK! Mengemis itu hak dan pekerjaan (dan aku masih suka ngemis juga terutama sama Om-Om di Depdagri dama DPRD buat meminta sebungkus proyek..ha..ha..ha.. -”tawa setan”-) yang boleh atau “halal”. Tapi nabi pernah mengingatkan “..bila mengemis dan mendapatkan lebih dari yang mereka makan hari ini, maka selebihnya akan menjadi bahan untuk membakar mereka di neraka!

OK! Mengemis itu terpaksa dilakukan (yup, boleh kok menyalahkan harga BBM yang melambung hingga berdampak ke Indonesia sebagai Suplayer Minyak Mentah yang dieksportir ke Singapore-meskipun nanti juga bakalan dibeli kembali -haess.. mumet aku ndelok cara kerja Pertamina yang super duper canggih itu!) tapi opo trus sampeyan seret bayi-bayi lucu itu di bawah terik panas matahari (lebih kejemnya lagi kadang malah dibiarin merangkak-rangkak di trotoar yang sumpah kalau kita ndak pake alas kaki bakal njerit kepanasan waktu menginjaknya!) plus kebul-kebul udara kendaraan di jalan raya (ayam-ayam yang terikat dibelakang motor depanku aja nyampai kedip-kedip mengoda …eh mungkin lebih tepatnya keperihan kena asap motor 2 tak yang membawanya). Jadi yakin bahwa 10 taun kedepan bakal akan ada generasi hancur gara-gara asap yang sudah dihirupnya sejak setaon umurnya pun belum genap didapat.

OK! Mengemis itu memang menjanjikan! Ya’iyalah mana ada pekerjaan yang rata-rata per’10 detiknya dapet Rp. 500,- (berarti 1 menit = (60:10) x 500 = 3.000 x 1 jam/60 menit= 180.000 kalau bekerja perharinya 8 jam total Rp. 1.440.000,- dan total pendapatan 27 masa kerja adalah Rp. 38.880.000, -Hwaaa… untuk perbandingan aja, UMR tertinggi di Indonesia yang jatuh pada propinsi NAD/aceh Rp. 1.000.000,-) dan tinggal nongkrong tanpa memikirkan jurnal yang sampai hari ini belum kelar dibikin. Hebatnya lagi etos kerja mereka memang luar biasa tangguh! Jika aku berangkat jam6 pagi dan diperempatan UGM, si gembul montok plus bayi mereka yang dikempit di kelek itu sudah nongkrong dengan manisnya sampai-sampai saat ku pulang jam 7 malem pun mereka masih solid melancarkan aksinya (sometimes mereka bisa tuh jadi pembicara buat PNS seperti kami ini terutama materi etos kerja).

So.. what suppose we do after knew all of that?!?

Gamparin, seret, cemplungin ke selokan mataram yang membelah jogja jadi 2! Keroyok dan angkut trus buang ke kawah merapi ..tapi ntar kalau keluar jadi gatotkaca lah malah repot to?, atau dengan mengucap “istigfar” kita getok ubun-ubune trus ambil bayine dan titipkan anak itu ke hogwarts school biar sampai tiba saatnya dia bisa meneruskan perjuangan kita dengan kekuatan magis yang telah dimiliki! Atau dengan mengucap dalam hati “ikhlas lillahi ta’alla” trus mengulurkan recehan dari kantong saku kepada si endut montok ITU !!! (yup, tanpa mengucap terima kasih karena sudah dapaet cicilan buat beli pulsa ntar sore mereka akan trus ngloyor berjalan ke kendaraan dibelakang kalian).

Tapi hari ini, pasca melihat kejadian si semlohay dengan hape’nya dan baju compang camping plus bayi di tangan kirinya (eh.. jangan jangan dia bukan pengemis tapi korban penculikan tapi berhasil kabur namun sayangnya saat lari itu penculik dengan kejam melepaskan macan yang kemudian mengoyak-koyak namun ….haiya, untungnya dengan kekuatan bulan dia berhasil lepas tanpa luka lecet sedikitpun dan hape hadiah ultahnya juga berhasil selamat ooo’h… T_T hiks aku mungkin salah sangka hiks.. T_T ) yang kemudian ku cuma mampu berdoa “ya Olloh, maha besar engkau dan hanya petunjukMu yang bisa membuat “dia” insyaf akan hal yang Kau nistakan dan jadikan kami termasuk golongan orang yang Engkau beri petunjuk, …o’iya 1 milyar doa awal tahunku kok belum nyampe yaa, kalau bisa ndak usah kelamaan biar cepet bisa daftar haji -amien”

Next time apapun masalahnya dan dimanapun tempatnya dengan hati beriman dan kekuatan bulan itu “orang” pasti tak foto!yup ku percaya seperti keyakinankua akan datangnya pagi esok hari, pasti akan nada kesempatan kedua untuk mengambil gambarnya ..tapi bukan karena dia keliatan manis lho dari samping ..bukan kok! yakin deh! Hei..aku berani sumpah!!!


Loh?kok jadi ragu, aku kan dah bilang sumpah!



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah mau ga dirimu gantiin ibu montok itu ngemis, Vic? Pendapatannya lebih besar dia ketimbang dirimu jadi PNS + lulusan S2 sepertimu. Hihihi...(becanda!). Btw, ga salah tuh ngitungnya? Bukankah ga semua orang bersimpati dgn apa yg mereka perbuat, apalagi si pengemisnya masih muda, bawa HP lagi. Ck..ck.. ck...