Selasa, 29 Juli 2008

TAKDIR & NASIB



Ternyata masih banyak orang yang belum paham apa itu takdir dan nasib, namun yang paling sering aku temui adalah orang yang tidak mau memahami bagaimana takdir dan nasib bekerja!


Takdir bisa dipahami sebagai sesuatu yang sudah menjadi ketetapan akan hadir bersama kita. Sebagai contoh takdir kita dilahirkan sebagai lelaki atau perempuan dari orangtua yang ada seperti saat ini. Tidak ada satu kekuatan apapun yang sanggup mengubahnya
(yang tentu saja kekuatan Alloh tidak dihitung disini). Bahkan ada cerita pada jaman nabi Sulaiman, pernah beliau ditantang oleh 2 burung garuda yang menyatakan diri sanggup memisahkan 2 pasang sejoli yang akan menikah. Diculiknya si calon pengantin perempuan dan ditaruh di sebuah pulau terpencil, sang Pangeran yang mengetahui kejadian tersebut saking sedihnya kemudian menjatuhkan dirinya dari tebing sebuah lautan. Untungnya tidak mati, malah terhanyut sampai ke pulau tempat si putri diasingkan.akhir cerita si burung garuda ini malu akan kesombongannya dan pamit ke nabi akan mengasingkan diri. Kebenaran cerita ini, wallahualam bisawab! Tapi intinya kalau sudah takdir, jawabnya pasti akan datang dan tak mungkin dihindari.

Disisi lain nasib bisa dirubah sesuka hati kita. Mau tidur setelah baca artikel ini, matiin computer begitu tahu penulisnya siapa atau mungkin malah terkagum-kagum sambil ngeces lihat foto penulisnya (seringkali sih muntah sih, tapi boleh’lah narsis sebentar) itu terserah kita. Itu pilihan, mau dilakukan bisa tidak dilakukan pastinya ada konsekuensi sendiri. Sering terjadi kita malah menyesali kenapa oh kenapa kita melakukan sesuatu hal, yang efeknya tentu saja sering disesali!

Namun apa hubungan kedua hal tersebut? yup! Inilah teori Victor yang pertama. Ketika engkau menjalani nasib maka semua kendali ditanganmu. Bayangkan dirimu menentukan jalan mana yang akan dilalui saat berangkat liburan ke Bali. Mau naek pesawat, bus, kereta kemudian dilanjut dengan bus dari banyuwangi, naik sepeda motor, atau bawa mobil sendiri, yang pasti banyak alternatif yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan. Namun satu hal yang pasti, semua ada konsekuensi tersendiri, Naik pesawat cepat tapi mahal, naik bus lama tapi cukup murah, begitu seterusnya. Dan apapun yang akan menjadi transportasi, kamu PASTI sampai ke Bali! Inilah takdir, kamu tidak akan mampu mengendalikannya.


Oke so?

Jangan putus asa dulu, takdir apapun yang kita alami yang penting adalah kesiapan untuk menjalaninya. Begitu banyak manusia didunia ini bias menjadi contoh ketidaksiapannya terhadap takdir. Begitu sering kita jumpai bahkan dialami sendiri, perbuatan bodoh yang akan disesali karena ketidak mampuan menerima konsekuensi yang terjadi. Sebgai contoh ketidak siapan bahwa dalam hidup ini harus berjuang untuk mencari rejeki bukannya malah mengambil langkah tegap maju jalan merngacaukan tatanan dengan maengatasnamakan mencari sesuap nasi demi cinta kekasih kemudian main bunuh seperti Ryan si begalbrutalsukadandandanwewangianapalagisun-sun’ansamanoval!!! Bersikap aneh dan melawan semua sistem/aturan yang ada.

Ada cara untuk menyiapkan diri kita sehingga pada saatnya nanti kita siap menghadapi takdir kita yang mungkin tidak kita sukai. Orang jaman dahulu selalu bilang bahwa hidup ini seperti air, mengalir. Jika kita mau menerima apa yang sudah menjadi kehendakNya maka aliran air akan menuju tempat yang seharusnya dan semua berjalan “lancar”. Akan tertapi jika kita tidak mau menerima apa yang menjadi ketetapanNya, maka air itu akan “macet” dan tinggal tunggu saja “kehancurannya”.


Coba renungi sejenak, bagaimana kita menjalani hidup sudah “lancar” atau malah pada posisi “macet”?

Jika terasa macet cobalah pakai teori orang cina kuno sebagai berikut!
Dalam teori yang kita sebut saja Cakra Teori ini, manusia dianggap memiliki 7 cakra. Setiap cakra “seharusnya” bisa berkembang dan memiliki tujuan tersendiri namun seringkali dihambat. Hambatan itu yang menciptakan diri kita sendiri, maka yang paling mampu menghancurkan hambatan itu adalah diri kita. Nah, teori Cakra ini akan menunjukan bagaimana cara kita menghacurkan hambatan yang kita buat itu. Caranya cukup mudah, cobalah untuk bermeditasi. Kalau tidak tahu apa itu meditasi, cobalah untuk duduk boleh didalam kamar, bias juga diatas pembaringan tetapi tidak disarankan diatas wc
(that’s called boker bro’!) kemudian usahakan tenang (matikan hp/radio/tv/kompor gas/motor dan a course setlikaan-ingat tidak ada gunanya meditasi kalau ternyata rumahmu terbakar, that’s so stupid), atur nafas (tidak usah ngos-ngosan toh ini bukan bercinta) dan tidak harus mengosongkan pikiran, cukup konsentrasikan pada bayangan/ingatan yang akan kita panggil saat akan “melancarkan” Cakra yang “macet”.


Cakra 1 adalah Bumi/tanah. Cakra ini jika terbuka akan membuat kita menjadi tangguh/survive menghadapi tantangan. Hambatan Cakra ini adalah “rasa Takut”! cobalah untuk membayangkan apa ketakutan utama kita, apa kejadian yang membuatmu ketakutan. Mungkinkah orang yang kita cintai disakiti, atau saat kita kehilangan seseorang/sesuatu yang membuat kita takut? Panggil lagi memori itu! Munculkan gambaran kejadian yang menakutkan itu! Saat “hal tersebut” hadir cobalah untuk menerimanya. Jadikan ketakutan itu menjadi jelas! Jangan coba untuk dilupan atau ditutupi, lihatlah dengan jelas bahwa memang “kejadian” tersebut yang membuatmu takut!

Kita memang harus tetap bertahan hidup dan survive dalam menjalani tantangan yang ada di depan namun biarkan rasa takut itu menjadi bagian kita. Terimalah sebagai bagian hidup yang akan membuat kita lengkap! Ingat rasa takut itu perlu sehingga memang “kejadian” tersebut memang sudah menjadi ketetapan untuk menjadi bagian pelengkap kita. Jika kita sudah menerima kejadian yang menakutkan itu sebagai bagian hidup kita, maka dapat dipastikan kamu sudah membuka Cakra Bumi!


Cakra 2 adalah Air. Cakra ini akan membuat kita mampu mensyukuri “nikmat” bahkan akan membuat tersenyum meski sesuatu hal buruk terjadi (jadi ingat cita-citaku untuk mampu tersenyum saat malaikat Izrail menjemput-amien!woi amien'ni bro’). sayangnya cakra air ini terhalangi “rasa bersalah “. Cobalah untuk mengingat kejadian apa yang membuat kita suka “menyalahkan” diri. Apa yang membuatmu menganggap “…jika saja hal tersebut tidak kulakukan..” atau “..jika itu tidak terjadi padaku…”. Ambil dan ingatlah kejadian tersebut, tampakan seolah-olah itu baru saja terjadi dihadapan kita! Dan itu memang pernah terjadi! Dan itu memang pernah ada.

Saat hal tersebut pernah terjadi, terimalah karena tidak ada mungkin kita mampu kembali untuk merubahnya. Jangan sia-siakan enerji kita untuk membuat mesin waktu dan berharap tidak melakukan hal tersebut. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah “memaafkan” diri kita sendiri. Hadirkan kekuatan untuk memaafkan “apapun” yang akan terjadi, sehingga “prasangka Positif/khusnul udzon” dimiliki. Ingat maafkan diri kita dan engkau akan mampu menjadi pemaaf bagi lingkunganmu!


Cakra 3 aku lupa namanya (woi gue masih manusia bro’ masih makan nasi belum menyan so masih seneng lali). Lokasi cakra ini ada di perut kita, dan ini ada hubungannya dengan kekuatan untuk “merasa” dan terhalangi oleh “rasa malu atau kecewa”. Ambil ingatan kita, dan munculkan kejadian yang membuat kita merasa malu tersebut!munculkan kejadian yang membuat kita kecewa banget! Panggil ingatan yang membuat kita sering kali berujar “ …gue tidak akan pernah lagi…blablabla..” atau “… gue emang ….blablabla…sehingga tidak pantas..blablabla..’’

Kita tidak akan pernah bisa menyeimbangkan hidup jika mencoba meninggalkan “bagian” ini. Nikmati kejadian tersebut, ingat gaya tukul (host 4 mata) yang memalukan dan ngilani namun disukai banyak orang tersebut. Jika kita mampu membuat hal yang memalukan itu “naik pangkat” menjadi salah satu kelebihan kita maka orang disekitar kita akan menganggap hal yang sama. Ingat gaya “srimulat” tukul dimana ia membanggakan diri sebagai orang ndeso, katro dsb. Saat kita menerima hal tersebut tidak akan ada lagi rasa “malu atau kecewa” dengan kelemahan yang ada.


Cakra 4 adalah Hati dan ini berhubungan dengan rasa cinta (...aah jadi merasa muda…woit kerasa puber neh). Cakra ini tertutup oleh dukacita, kesedihan, atau perasaan ditinggalkan. Munculkan kembali rasa tersebut. Apa yang membuat kita merasa ditinggalkan orang yang tercinta. Munculkan rasa saat kita merasa amat terluka saat “dia” tidak hadir kembali atau bisa ditemui lagi. Ayah, ibu, saudara, istri, suami, anak, teman atau kekasihkah? Hadirkan perasaan itu kembali!

Cinta mereka memang meninggalkanmu di dunia ini namun tidak di Hati kita. Cinta tersebut akan selalu bersama kita dan hadir dalam bentuk yang baru. Sebagai contoh saat ditinggal orangtua, begitu besar rasa sedih itu muncul apalagi jika teringat saat mencium kening jenazah beliau, namun kini ada rasa “cinta” yang lahir kembali saat mencium kening anak yang tercinta. Jadi cinta bukan datang dan pergi seperti banyak anak band nyanyikan, namun cinta datang dan tetap hadir walau bersemi dengan bentuk yang lain. Tinggalkan hasrat untuk meratapi kepergian karena akan selalu hadir kelahiran cinta mereka dalam bentuk baru.


Cakra 5 adalah Suara yang terletak di tenggorokanmu. Cakra ini berkembang menjadi kejujuran namun akan tertutup oleh kebohongan. Seberapa sering kita membohongi diri sendiri? Seberapa sering kita tidak mau mengakui “takdir” kita?

Kita harus mengakui apa yang sudah menjadi takdir. Kita harus mengakui bahwa memang inilah sejatinya jati diri kita. Tidak ada gunanya membohongi diri sendiri, toh sebenarnya hanya kita yang paling tahu apa serta siapa dan mengapa kita hadir di dunia ini. Jujurlah dan terimalah peran yang memang ditakdirkan untuk kita jalani ini.

Cakra 6 adalah cakra Cahaya yang terletak di tengah kepala. Ini berhubungan dengan pandangan (keinginan atau harapan?) dan seringkali terhalangi oleh khayalan/ilusi. Ilusi yang paling sering kita alami adalah “perbedaan” dan sering kali apapun yang ada di dunia ini tidak saling berhubungan. Coba pahami apa yang telah kita lakukan ini! Adakah yang tidak kita pahami? Kalau memang ada itu karena kita masih menganggap bahwa hal-hal yang terjadi pada diri kita bersifat parsial/ tidak berhubungan. Berapa kali kita menyalahkan banjir yang terjadi dan kita masih saja suka membuang sampah sembarangan seperti membuang upil (adakah diantara kita yang membuang upil ditempat sampah atau dikantongi? yang ada itu upil pasti dibuang seenaknya, di sentil-sentil sembarangan) dan berapa sering kita mencaci maki kuruptor disisi lain kalau di semprit polisi ulah kita tak akan jauh berbeda dengan gaya mama artalita?

Apapun yang kau pikirkan berbeda sebenarnya adalah sama dan saling berkaitan! apapun yang terjadi padamu dan dilakukan orang didepanmu sebenarnya saling berhubungan. Jika kita masih melihat api, air, angin, bumi, besi atau apapun benda di dunia ini sebagai sesuatu yang tidak berkaitan/berhubungan, maka kita juga belum bisa melihat segala kejadian yang telah kita alami atau akan terjadi sebagai satu kesatuan dan dipastikan cakra 6 ini belum sepenuhnya mengalir “lancar”.


Cakra yang terakhir berada diatas kepala kita dan inilah cakra yang akan meningkatkan kemampuan mengontrol dan menyadari segala konsekuensi terhadap semua tindakan yang akan kita ambil. Cakra ini biasa terhalangi oleh rasa memiliki. Seberapa sering kita menjadi tidak bergerak hanya karena takut kehilangan apa yang telah kita miliki? Seberapa sering kita berteriak atau berbuat vandalisme karena rusaknya barang yang kita miliki atau tidak sesuainya kejadian dengan harapan? Kalau mengutip wejangan Aa’ Gym “… hidup ini seperti nasib tukang parkir, kendaraan seperti apa pun merknya, semuanya harus dijaga si tukang parkir dan diapun akan tampak aneh jika berniat menghalangi si pemilik kendaraan mengambil titipannya…” namun seberapa sering kita tidak bersikap seperti si tukang parkir bahkan lebih parah lagi, berteriak dan meratap saat titipan tersebut diambil! Ingat tidak ada satupun di dunia ini milik kita. Lahir bugil tanpa busana dan matipun tidak akan membawa apa-apa, itulah kita! Kemudian kenapa selama ini ratapi!

Ambil kenangan terhadap semua yang kita cintai dan anggaplah itu semua nanti akan hilang! Jika kita mampu merelakannya (mulai dari pikiran bro’ karena suatu saat yang kita pikirkan itu pasti terjadi) maka kita akan mampu mengendalikan dan menerima segala konsekuensi yang terjadi.


Selamat mencoba!!!!

Jazakumulloh Khoiron Nashr

Selasa, 22 Juli 2008

PEKERJAAN GAMPANG TAPI HINA


Pagi ini hari bukan dinginnya pagi yang membuatku tercekat namun pemandangan yang luar biasa kutemui di depan masjid UGM. Seorang pengemis perempuan montok dengan bayinya duduk manis di trotoar sambil sms’an! Astafirulloh... begitu asyiknya hingga tidak menyadari bahwa mereka yang beraktifitas di pagi hari ini seperti bapak, embak, sopir bis, orang yang nganter sekolah plus aku tercengang-cengang lihat ulahnya!

Kalau tidak mengejar waktu mungkin sudah tak potret, biar semua yang baca blog ini tahu kalau ini bukan fitness semata.

Jadi inget banget dengan artikel blognya "Scarap In Scraps Out"

“Kadang gue lebih bisa respect sama bencong-bencong yang sok heboh, yang suka ngerayu-rayu najis tapi yang jelas mereka selalu nyanyi dengan riang gembira. Hampir semua emak-mak itu berbadan sehat, tanpa cacat sama sekali dan malah banyak yang subur gemuk-gemuk…( balebegol.blogspot.com)

OK! Mengemis itu hak dan pekerjaan (dan aku masih suka ngemis juga terutama sama Om-Om di Depdagri dama DPRD buat meminta sebungkus proyek..ha..ha..ha.. -”tawa setan”-) yang boleh atau “halal”. Tapi nabi pernah mengingatkan “..bila mengemis dan mendapatkan lebih dari yang mereka makan hari ini, maka selebihnya akan menjadi bahan untuk membakar mereka di neraka!

OK! Mengemis itu terpaksa dilakukan (yup, boleh kok menyalahkan harga BBM yang melambung hingga berdampak ke Indonesia sebagai Suplayer Minyak Mentah yang dieksportir ke Singapore-meskipun nanti juga bakalan dibeli kembali -haess.. mumet aku ndelok cara kerja Pertamina yang super duper canggih itu!) tapi opo trus sampeyan seret bayi-bayi lucu itu di bawah terik panas matahari (lebih kejemnya lagi kadang malah dibiarin merangkak-rangkak di trotoar yang sumpah kalau kita ndak pake alas kaki bakal njerit kepanasan waktu menginjaknya!) plus kebul-kebul udara kendaraan di jalan raya (ayam-ayam yang terikat dibelakang motor depanku aja nyampai kedip-kedip mengoda …eh mungkin lebih tepatnya keperihan kena asap motor 2 tak yang membawanya). Jadi yakin bahwa 10 taun kedepan bakal akan ada generasi hancur gara-gara asap yang sudah dihirupnya sejak setaon umurnya pun belum genap didapat.

OK! Mengemis itu memang menjanjikan! Ya’iyalah mana ada pekerjaan yang rata-rata per’10 detiknya dapet Rp. 500,- (berarti 1 menit = (60:10) x 500 = 3.000 x 1 jam/60 menit= 180.000 kalau bekerja perharinya 8 jam total Rp. 1.440.000,- dan total pendapatan 27 masa kerja adalah Rp. 38.880.000, -Hwaaa… untuk perbandingan aja, UMR tertinggi di Indonesia yang jatuh pada propinsi NAD/aceh Rp. 1.000.000,-) dan tinggal nongkrong tanpa memikirkan jurnal yang sampai hari ini belum kelar dibikin. Hebatnya lagi etos kerja mereka memang luar biasa tangguh! Jika aku berangkat jam6 pagi dan diperempatan UGM, si gembul montok plus bayi mereka yang dikempit di kelek itu sudah nongkrong dengan manisnya sampai-sampai saat ku pulang jam 7 malem pun mereka masih solid melancarkan aksinya (sometimes mereka bisa tuh jadi pembicara buat PNS seperti kami ini terutama materi etos kerja).

So.. what suppose we do after knew all of that?!?

Gamparin, seret, cemplungin ke selokan mataram yang membelah jogja jadi 2! Keroyok dan angkut trus buang ke kawah merapi ..tapi ntar kalau keluar jadi gatotkaca lah malah repot to?, atau dengan mengucap “istigfar” kita getok ubun-ubune trus ambil bayine dan titipkan anak itu ke hogwarts school biar sampai tiba saatnya dia bisa meneruskan perjuangan kita dengan kekuatan magis yang telah dimiliki! Atau dengan mengucap dalam hati “ikhlas lillahi ta’alla” trus mengulurkan recehan dari kantong saku kepada si endut montok ITU !!! (yup, tanpa mengucap terima kasih karena sudah dapaet cicilan buat beli pulsa ntar sore mereka akan trus ngloyor berjalan ke kendaraan dibelakang kalian).

Tapi hari ini, pasca melihat kejadian si semlohay dengan hape’nya dan baju compang camping plus bayi di tangan kirinya (eh.. jangan jangan dia bukan pengemis tapi korban penculikan tapi berhasil kabur namun sayangnya saat lari itu penculik dengan kejam melepaskan macan yang kemudian mengoyak-koyak namun ….haiya, untungnya dengan kekuatan bulan dia berhasil lepas tanpa luka lecet sedikitpun dan hape hadiah ultahnya juga berhasil selamat ooo’h… T_T hiks aku mungkin salah sangka hiks.. T_T ) yang kemudian ku cuma mampu berdoa “ya Olloh, maha besar engkau dan hanya petunjukMu yang bisa membuat “dia” insyaf akan hal yang Kau nistakan dan jadikan kami termasuk golongan orang yang Engkau beri petunjuk, …o’iya 1 milyar doa awal tahunku kok belum nyampe yaa, kalau bisa ndak usah kelamaan biar cepet bisa daftar haji -amien”

Next time apapun masalahnya dan dimanapun tempatnya dengan hati beriman dan kekuatan bulan itu “orang” pasti tak foto!yup ku percaya seperti keyakinankua akan datangnya pagi esok hari, pasti akan nada kesempatan kedua untuk mengambil gambarnya ..tapi bukan karena dia keliatan manis lho dari samping ..bukan kok! yakin deh! Hei..aku berani sumpah!!!


Loh?kok jadi ragu, aku kan dah bilang sumpah!



Rabu, 16 Juli 2008

WADAM

tercekat plus terkejut... bahkan langsung aja judul artikel di kompas selasa 15 Juli itu tak baca keras-keras biar menarik temen-temen yang lagi nunggu rapat dimulai saat itu

Waria Guru Relawan Tewas Ditusuk Rahmat Hidayat (19) alias Rachma waria yang tiap hari mengajar anak jalanan, ditemukan tewas di dekat Stasiun Kereta Api Univeritas Indonesia, Pondok Cina, Kota Depok, Minggu (13/7). Tubuh Rahmat yang baru saja meraih juara dua kontes Be A Man yang diadakan Global TV, ditemukan penuh luka tusuk.


jijik'kah kalian dengan mereka?
pantas'kah dibunuh manusia macam mereka?
kalau pertanyaan ini didiskusikan pasti akan rame dan debutabel banget

post ini tidak untuk membuat diskusi atau mempertanyakan kenapa mereka seperti itu (wes rasah berpikiran aku akan menulis "kenapa oh kenapa aku tidak seperti mereka")
ini cuma cerita pengalaman gaibku dengan dunia mereka

dunia wadam
hehhhhhsss... baca baik-baik jangan terlalu cepat dan nyalakan sein jika mau belok

dulu penetrasi awal atau bahasa awamnya kenal dengan mereka adalah saat diminta sama kakakku untuk menjadi model peragawan (yaa aku nyadar kok kalau kalian saat ini protes kenapa, kok bisa.. hal itu terjadi padaku)

.. jadi peragawan atau lebih kerennya model

bukanlah cita-citaku
mengingat kemampuan, bakat lahir tapi kok ya pas hari itu kakakku keburu-buru karena tidak ada orang lain untuk memeragakan baju di acara kampusnya (kebetulan dia kuliah di jurusan tata busana IKIP YK) dan pas kacamatanya burem ...jadi terpilihlah daku (hwahaaaa..tawa seram ala gendruwo)

acaranya sih biasa-biasa, tidak seseram yang kubayangkan ..cuma pakai abju terus jalan di atas catwalk, (hwalah jangan tersinggung yaa) ini jenis pekerjaan yang ndak ada ilmiah-ilmiahnya dan ndak susah banget (yang unik saat diatas catwalk, salah seorang senior bilang "vic jangan terlalu banyak senyum, tampang harus diam,senyum ditahan, pokoke cool!!" padahal aku senyum-senyum saat gladi bersih karena masih mbatin 'ohtidak mengira, akhirnya ..oh ..akhirnya ...hiks ndak nyangka ..oh gusti keren banget')

tapi ceritanya sebenarnya dimulai saat makan siang dikampus 1 hari setelah kegiatan diatas
aku lagi makan siang 'nyamnyem..krk..krauk..glek..'
"hi' victor yaa...."
"glek...hmm mlbbiapaayak ..glek (nelen)"
"gue xxx kakak kelas lo, tapi gue anak akutansi, gabung ya!"
"he'eh silahkan aja mas.."
mulailah pembicaraan dimulai dengan si xxx, nyambung juga dan kita janjian mau dolan bareng (buat yang heran kenapa cowok bisa dolan bareng secepet itu, yo piye yo..namanya juga cowok gitu lho-mahluk gratisan yang selalu berpikiran kalau cowok dolan sama cowok yo biayane 'yarwe'/bayar dewe-dewe)
mas xxx ini ngajak malem ini ke suatu yayasan di daerah kota yogyakarta, namanya lentera. ini yayasan apa klub sempet bingung karena tempatnya rame orang dan kayaknya setiap orang blangnlung bisa seenaknya masuk di markasnya. setelah cari tahu ternyata lentera ini yayasan untuk sosialisasi penyakit aids. kita lihat ada beberapa orang latihan drama. mereka sih pakai baju cowok tapi hampir semua yang latihan kemayu banget so lucu banget, wong aku langsung ngakak habis tiap adegan yang diperagakan.

beberapa hari kemudian dia ngajak maen, rupanya diajak ke alun-alun selatan.
"loh mas ngopo neng tanah lapang koyo' ngene...?"
"wah, vic kowe durung tau kemari to?"
"yo uwis..kalau ada sirkus, sekaten atau pas sholat ied"
"wah ra'gaul.. kene tak kenalke konco-koncoku"
dikenalkanlah daku sama beberapa cowok yang ada disitu. tampang mereka sih pada rapi, kayak gaya mau ke klub, jujur wae tak akoni pada gwanteng-gwanteng. setelah ngobrol sebentar tiba tiba mr.xxx ini bisara dengan 2 orang diantara mereka dengan bahasa aneh

"klukklukblupblupblup.."
sambil melirik aku mereka ketawa "hehehehe..blupklukklukblip"
wes pokoke aneh banget, tapi selayaknya orang tidak mengerti, jadi timbul perasaan kok sepertinya mereka ngomongin daku. berhubung suasana ndak enak aku terus nimbrung
"mas tak bali yo.."
"loh, kenapa masih sore kok"
"wah meski sih jam 9 malem tapi masih ada paper buat kuliah besok yang belum tak bikin je' wis yo.."

beberapa hari setelah kejadian, ada kakak kelas di kampus ndeketin aku
"vic, piye kabare..!"
"apik mas, arep diajak acara senat lagi po' aku..?" (kebetulan beliau aktif di senat dan aku terdaftar sebagai tukang resik-resik kalau ada seminar)
"ndak ada acara, aku cuma mau ngomongin kamu... kok sekarang sepertinya akrab dengan si xxx?"
'biasa mas... memangnya ada apa je?"
"hmm.. dia kan gay!"
'hwalah.. gay to?"
"yup.. be careful wae engko nek nular sak'ke mbokmu..hwahahaaha.."
"asem..thanks yo wis diomongin"

gay

dan setelah crosscek memang itu bukan gosip

mungkin karena aku anak tahun ke 2 jadi sih ingusan banget, belombisa mbedain mana gozilla mana gaban
tai after that happen to me, jadi agak parno sama su'udzon sama manusia bernama cowok

ok kalau banci gue bisa mengerti, mereka sejenis cowok yang bertransisi ke kehidupan cewek yang sukanya mikir dan ngributin hal yang ndak penting dan merubah intonasi sedemikian rupa sehingga terasa geli di kuping. tapi kalau banci mereka bisa keliatan walaupun dengan tampang semanis dan secaem mungkin serta di ngeden'ngedenin suaranya tetep aja itu jangkun masih bisa keliatan
tapi gay

anjrot, susah banget mbedainnya
jikalau dianalogikan, bayangkan anda didalam sebuah lift dengan 5-8 orang, dan tiba-tiba muncul suara 'duu..uut' dan diikuti bau eksotis! berani tanggung semua yang ada pasti pasang tampang sok mual dan hasilnya pelaku tidak ketahuan (oke, mungkin agak sulit dimengertikan contohnya? tapi cobalah untuk kentut di lift sometimes, i believe u know what i mean)

itulah mereka ...mereka sama dan akan bersikap seperti daku, yaa fitnes'lah,pelihara jenggot,kumis dll

dan yang bikin parno adalah 'rasa tidak bisa membedakan dan rasa takut ntar diapa-apain' itu

kejadian 2 adalah saat di exselso malioboro mall
lagi enak-enaknya nyruput kopi dan udadudud di lantai 2 tiba tiba ada cowok model metroseksual datang menghampiri, weeh SKSD banget pokoke (sok kenal sok deket, sempet tak kira mau nawarin barang macem sales) ngobrol ngalur ngidul dan kemudian ujung-ujungnya dia nanya
"mas sakit juga yaa..?"
"hah..."
"iya kan, keliatan kok"
"sakit gimana maksudnya, emang panu dipunggung saya kelaiatan yak"
"hahaha...bisa aja si mas ini, sakit..itu tuh gay"
langsung aja gue istifar, bersujud 2 rakaat sujud syukur
eh ndak ding
langsung aja gue pergi ke kasir sambil ngerundel "asem, semprul boro-boro entuk kenalan abg ayu malah kenal wong edan, mulai akeh neng jogja gih, makanya tadi waktu salaman tangan kok pake ngitik-itik segala!!!"

warning memo: hati-hati dengan orang yang SKSD, siapa tahu dia mau jual SDSB dan ingat judi itu haram bo'

kejadian ke 3 pas naek kereta mau kejakarta
di stasiun wates pasti naek rombongan banci dengan lagu hit "weer ewer ewer" khasnya (dan gue pasti ngakak, habis heboh banget) nah abis itu bapak di depanku trus cerita (biasa ngobrolnya orang ngabisin waktu di kereta) sampai curhat kalau dia dinas di kodim 'dah punya anak 2 dst...
eh lah ndilalah karena enaknya cerita kita jadi lupa kenalan, langsung begitu inget aku angsurin tangan buat jabat tangan sambil meneriakan nama
"wah, masih belum tahu nama bapak neh, saya victor pak"
"saya 'x'.." sambil berjabat tangan

dan yang bikin kaget
dia jabat tangan sambil jari telunjuknya gelitikin telapak tanganku

ya olloh ..
gue langsung ke restorasi dan duduk disana sampai nyampe Jakarta

warning memo: ingat betul gesture dan kode bahasa mereka!sekali lagi cukup diingat tapi jangan dipraktekkan...

kejadian ke 4 nah ini waktu ngajar...
sebenarnya ini sudah tidak membicarakan masalah aku dikerjain sama kaum nabi ad' tersebut tapi kok ya O' sepertinya karma nempel di jidatku

bermula saat ngobrol sama mahasiswiku, sempet salah satu dari mereka menanyakan
"pak! dulu saya ngira sampeyan itu serem.. badan gede, tinggi, muka bercodet, golok di pinggang etc..etc.. tapi ternyata kalau ngajar ..hihihi.. kadang agak kemayu ya"

jleng!?!?!?!

"maksudnya kemayu gimana to mbak?"
'kadang tangan sampeyan, kadang gaya tubuhhnya itu lho..."
"hwalah, aku kok ndak nyadar ya.."

hiks.. sedihnya ternyata ndak cuma dia yang berpendapat seperti itu

dan hari ini temen kantorku mengatakan hal yang sama
bermula saat dia lihat foto di friendster

"vic, mbok sing jantan napa.. ganti fotone!?!"

coba tengok foto dibawah ini
kurang jantan apa lagi wis... (hwayah..gubrak)



hlah, ...saiki kok malah aku sing didiskripsikan seperti gay?!?

mungkin sisi feminin ku keluar (tapi kake'an)
tapi na'udzubilah mindalik...anak putu ra ketularan

Warning memo: mungkin kita ndak boleh terlalu parno, karena kalau terlalu parno malah jadinya kepikiran terus dan ini efeknya agak-agak nularin

satu hal yang membuat aku agak sembuh dari parno yang kuderita adalah
tayangan be a man di ANTV

setelah diliat, dicerna, dimuntahin trus diliatin lagi jadi punya kesimpulan

teryata mereka cuma manusia biasa
dan yakin bikin agak sebel, beberapa dari mereka orang baik
terbukti si juara 2 itu adalah guru anak jalanan
bukan tukang korupsi macam anggota dewan


yah kok malah nyeret anggota dewan

Senin, 14 Juli 2008

FILM INDONESIA

"pokoknya loe ikut cara gue... dalam berapa bulan kedepan gue tanggung loe bisa ngalahin itu cewek hiperseks.." (dialog alex "juno" abbad paling keinget dalam "XL Movie")


sepertinya bener kata mas dedy "nagabonar" mizwar... film kita bakal hancur seperti era tahun 90'an
dan ini semua (lagi-lagi) gara-gara
India Brother Kampret......

awal tahun 2002'an aku sempat terkagum-kagum dengan antrian dan crowded'nya bioskop mataram di deket jembatan layang lempuyangan.

"ckckck..emang ada apa sih? apa ada bagi-bagi sembako ya?

....trus sorenya, adik teman di kantor (yang masih smp) heboh banget
"mas,mbak dah liat ada apa dengan cinta blom?
"lah memang ada apa mbak..(sahutku dengan lugu..dan memang aku ndak dong maksud si mbak itu)"
"wah mas vic' ini piye to,..itu lho pileme dian sastro, wois pokoke keren mas..apik"

....hmm dalam hati kepikiran "dian sastro", nama yang jawa banget..ini pasti wong ndeso trus kerja jadi pembokat yang majikannya produser india, dan berhubung bayaran seorang pembokat murah meriah, diangkatlah dia jadi pemain pilem..tapi kenapa juga bisa bikin heboh?!?ah mungkin namanya..ada sastronya!ya'emang sebaiknya diganti dian kebeltski apa dian tarakami

"emang dian sastronya adegan apa dek, kok heboh banget...eh kamu kan masih smp!harusnya blom boleh liat tuh pelem 17 taon yang boleh juga pelem 17 agustusan aja...kaya' G30SPKI wae..."
"susah ngomong ama orang uzur...itu pelem remaja mas, gih liat dulu..tapi yang sabar yo..ngantrinya panjang!"
"ya olloh, mending juga tidur, paling juga bulan depan tuh pelem dah ditayangin di TVRI!"

sebenarnya keenganan nonton pelem ini karena trauma psikologis (walah bahasane) saat SMA
Sedikit Flashback ya...(eng..ing..eek...)

saat sma seperti halnya guru di sekolah kalian, ini pak guru bahasa indonesia juga ngasih kerjaan resensi. alasannya biar waktu bulan puasa ini kita harus punya kegiatan positif selain tidur sama ngerepe-ngrepe petugas yang bawa makanan jaburan tiap habis sholat tarawih.

hasil diskusi bersama kelompok kerenku (hwalah..padahal kumpulan kaum terbuang dan tersisihkan dari segala kumpulan gadis di sekolah,.. ampe kita dah berniat pacaran ma anak sd sebelah wae,... siapa tau didepan mereka kita masih keliatan keren-ternyata mereka juga menganggap kita najis-hiks)

kita ndak akan resensi buku, terlalu biasa (padahal alasan sebenarnya...males mbaca, wong mbaca judulnya aja dah pada merasa rabun ayam apalagi mbaca isin'e)
kita juga ndak resensi majalah (majalah kita masih bobo...so sangat memalukan jika semua temen sekolah tahu kebiasaan yang ada)
dan sepertinya ndak mungkin resensi buku stensilan....(sempet dicoba sih tapi kami merasa sedikit kesulitan dalam menyimpulkan apa arti "....aah" dalam buku tersebut)
finally kita resensi film indonesia, sepertinya gampang dan menghibur
setelah dapet film, yang bintangnya (saat akhir diskusi emang dah ditentukan harus ini) jeng inneke koesherawati dengan judul pilemnya yang ndak penting banget (saking ndak pentingnya kita semua sempet lupa judulnya berendam dan berkumur ato berendam dalam lumpur...yaa) kita menentukan kapan harus nonton.
hasilnya habis buka puasa kita semua kumpul dirumah doddy, mplek tumplek semua desek-desekan dikamar sambil ngebawa kertas ma bolpen bergaya juri indonesia idol banget.
pilem diputar...dan menakjubkan kita semua menyimak dengan hening dan serius (sampai sekarang masih terasa aura takjubku,..yaa mengingat kelakuan kami di kelas sampeyan semua pasti juga heran)

sampai akhirnya pilem berakhir

kita masih hening...sampai hening ini terkoyak dengan celetukanku!

dab..! apa yang mau kita tulis?

kita semua langsung ketawa.....gila emang pilem indonesia, ndak jelas banget dari alur ampe dialog..yang jelas bening cuma mbak inneke dengan bajunya yang secarik

tapi 3 hari kemudia, aku yang terpilih maju mempresentasikan kedepan tetep dengan tegar membacakan hasil kerja kimi dengan keras mengelegar....

'hasil resensi pilem kelompok ..... dengan bintang inneke, reynaldi!!!"
pilem ini dimulai dari suatu kasus...balablablubblub....dan diakhiri adegan yang..blebblebblipblip....
hening
disampingku pak guru bersimpuh dengan mulut berbusa
sedangkan semua temen cowok berdiri sambil duduk
dan temen-temen cewek kejang kejang sambil berdesis...

ok..ok...thats hiperbola, tapi emang hening suasana saat itu, anak cowok yang biasanya ribut sendiri dibelakang maen jungkat jungkitpun nyimak habis presentasiku
dan yang paling ndak dinyana adalah komentar pak guru bahasa indonesia...

"wah!resensi yang mengejutkan..saya pikir semua dikelas ini akan meresensi buku ternyata ada yang kreatif...!"
"tapi.... puasa kalian ndak batal kan?wahahahahohoho...."

aah, syukurlah beliau bisa paham kelakuan kami yang brutal

tapi after that task...aku jadi trauma habis

itu India Brother Kampret emang ancur banget moral ama kreatifnya..., sepertinya motif bikin pelem cuma mau ngliatin paha inneke sama ngrusak puasa kita (...hiks)
dan jaman taon '90 emang ancur perpeleman bangsa kita, mendingan sholat tahajud daripada nonton film indonesia
(maak..baca ini maak, alim'kan daku)

baru awal taon 2000 agak ketolong oleh AADC, Jalangkung, ultramen taro, asia carerra, etc...

apalagi film dibawah ini...hayah



Ok, judulnya warkop banget,.. tapi seinget ku tiap kali habis lebarankan dimana selalu ada film warkop terbaru, posternya tidak pernah sampai ada gambar kondom & beha, seperti diatas.



nah sekarang sepertinya tangan India Brother Kampret itu mulai gatel untuk ngrusak ....
setelah merajai sinetron mengelikan dimana kadang ada penjual koran bening mulus rambut bertoning, trus cowok ganteng yang super duper ajrot beruntungnya dah moral rusak, cewek cantik, badan cungkring tapi menang kelahi biarpun premannya sekodam keluar smua....

dan semuanya itu makin ter'blow saat FFI tahun 2006, dimana ada pelem plagiat busuk menang...


aah, susah bangsa ini disuruh belajar
atas nama apapun aku yakin bangsa ini lebih demen dan respek dengan pelem macam nagabonar, si doel anak betawi, losmen atau apapun itu yang mengangkat tema sederhana yang ada disekitar kita,..


dan emang lebih adem kok liat batak pencopet, sarjana nganggur.. kemudian mereka bangkit dari keterpurukan sehingga kita yang melihat jadi ikut termotivasi...toh dunia seperti itu ndak jauh dari kita-kita juga (aniwei daku juga masih suka mencopet gorengan tempe di meja makan, kalau pas pulang ngantor dan lebih sering ngganggur menikmati indahnya keiklasan membuang isi raga serta membayangkan yang indah-indah di wc)

biarin deh mulut artis indonesia yang udah ketipu India Brother Kampret meracau "ini kebebasan berekspresi, ini tuntutan naskah, ...."
toh akhirnya ntar juga kalau dah ancur abis, kita akan dengan happy ngliat pelem melalui DVD seperti masa itu.....
lagian ndak bosan kalian-kalian, liat pelem kok cuma di 21, dah satpamnya galak
(go to hell kalian yang telah merampas gembus gorengku buat nontonku kemarin-hiks!) jajanannya cuma popcorn larang..!!!





bagi yang penasaran ini hasil resensi kami

GAIRAH YANG NAKAL

ini adalah kisah wanita cantik yang dizalimi pria binal! Lisa (Kiki Fatmala) yang karirnya menanjak cepat, hingga menjadi sekretaris direktur Budi Warsito (Reynaldi) suami dari Sisca (Inneke Koesherawati), dan ayah angkat Roy (Teguh Yulianto).

Tak puas dengan karir, Lisa sering mijitin Budi. Bersama Leo (James Sahertian), Lisa mengatur perampokan dan pembunuhan terhadap sopir keluarga Budi. Leo lalu menggantikan kedudukannya. Sisca tiba-tiba ikut mati. Ketika Roy pulang dari belajar di Amerika, Lisa baru tahu bahwa harta Budi dan Sisca telah diwasiatkan seluruhnya buat Roy. Lisa lalu mijitin Roy untuk pendekatan dan berhasil. Budi cemburu dan mati waktu berkelahi dengan Roy. Ketika polisi menangkap Roy, tiba-tiba seorang pembantu mengadu bahwa dalang dari semua kematian itu adalah Leo.

hasil resensi ini mungkin kurang memuaskan karena sebagian besar adegan sulit di interprestasikan, begitu abstraknya kami berempat harus tersiksa karena berdiri dalam duduk. sekian.





Kamis, 10 Juli 2008

Buat temen-temen perawat

ini artikel asyik yang tak'unduh dari kompas community, sayangnya dari info terbaru..jadi perawat di indonesia itu butuh modal minimal (ampe lulus) +/- 80 juta
ya olloh ya karim...aku aja lulus S1 kalau ditotal (plus uang penelitian skripsi) +/- 5 juta
moga-moga kita smua cepet balek modal aja deh....diampuni dosa-dosa
dan dibarokahi rejekinya plus ditambahi biar bisa nglanjut kuliah, nyekolahin anak putu...dan ngasih warisan

amin


Peluang Tenaga Perawat di Jepang
Astuti - Osaka, Jepang(dari kompas kommunity)

Satu issue penting saya peroleh minggu kemarin dari rekan Jepang yang pernah tinggal di Jakarta adalah masalah peluang pengiriman nurses dan care workers ke Jepang. Menurut rencana mulai bulan Agustus 2008, pemerintah Indonesia akan mengirimkan 400-600 orang tenaga perawat medis yang terdidik untuk bekerja sebagai asisten perawat di Jepang. Tentu saja peluang seperti ini harus dimanfaatkan, tetapi bagi calon tenaga kerja juga harus mengetahui tantangan yang akan dihadapinya nanti di negeri impian.

Kebetulan beberapa hari kemudian saya bertemu dan mendengarkan presentasi yang bagus dan informatif dari rekan Elsi Dwi Hapsari, yang sedang mempelajari tentang dunia keperawatan di jepang. Jangan kaget kalau nanti ada perawat lulusan S-3. Sugooi….bukan main, saya senang bertemu dengan wanita wanita muda cerdas bersemangat seperti ini. Nah di sini saya coba sampaikan tentang issue ini, mudah mudahan dibaca oleh para calon perawat yang ingin bekerja di Jepang.
http://www.flickr.com/photos/thirnbeck/484756354/ Nurses heading to work at Bintaro, Indonesia
Mengapa Jepang Membutuhkan Tenaga Perawat Asing?
Menurut statistik harapan hidup orang jepang pada saat ini cukup tinggi, 83 tahun, sedangkan tingkat kelahiran hanya 1,39, artinya bahwa nantinya jumlah orang tua akan bertambah banyak sedangkan jumlah generasi mudanya diperkirakan mengalami penurunan. Selain itu tingkat kesejahteraan dan kemajuan ilmu kedokteran yang tinggi juga berdampak pada menurunnya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup (life style), misal sakit jantung.
Nah pemerintah Jp berpikir jauh ke depan, pada tahun 2020 saja diperkirakan 1 dari 4 orang Jp akan berusia 65 tahun, jika penduduk Jp adalah 120 jt, maka akan ada 30 juta penduduk Jp berusia lanjut. Pada saat ini terdapat 1,3 juta orang yang bekerja dengan profesi perawat di Jp. Dengan tingkat kelahiran yang menurun, pekerjaan yang berat, gaji yang tidak tergolong besar animo menjadi asisten perawat bagi generasi muda Jp menurun. Sementara kebutuhan asisten perawat untuk perawatan manula di rumah meningkat, meski kita tahu bahwa seringkali ortu Jp tinggal bersama anaknya, akan tetapi jumlah perawat ini tetap tidak mencukupi. Pada tahun 2008 saja terdapat kekurangan tenaga perawat sebanyak 37.100 dan tahun 2010 sebanyak 15.900 (E.D. Hapsari, H. Matsuo).
Standard dan Pendidikan
Segala sesuatu di negara maju memiliki standard, contohnya JIS (Japan Industrial Standard) yang digunakan sebagai standard Industri Jepang. Demikian pula dengan perawat. Profesi sebagi perawat di Jp diperoleh setelah melalui jenjang pendidikan setara D-3 dan D-4 dan lulus ujian nasional Jp untuk memperoleh lisensi perawat. Setiap tahunnya 50.000 student masuk sekolah perawat. Jenjang pendidikan perawat beragam tetapi tidak disampaikan di sini karena bukan kompetensi saya, untuk yang serius ingin mempelajari tentu dapat mencari informasinya.
Nah jumlah student yang belajar sebagai asisten perawat ini menurun sedangkan student yang masuk univ sebagai perawat jumlahnya tetap. Lowongan sebagai asisten perawat inilah yang ditawarkan kepada beberapa negara termasuk Indonesia. Masalah pendidikan keperawatan di Indonesia juga tidak saya utarakan di sini, beberapa universitas mempunyai program keperawatan baik D-3 maupun S-1.
Terdapat perbedaan antara perawat di Indonesia dan Jp. Perawat di Indonesia biasanya mumpuni dapat mengerjakan apa saja bahkan kadangkala mengobati, apabila ditempatkan di daerah terpencil yang kadang tidak ada doktter. Di Jepang, perawat bertugas sesuai dengan lingkup wewenang yang dibebankan kepadanya berdasarkan aturan yang dikeluarkan oleh Ministry of Health and Welfare. Tugas seorang asisten perawat di Jp adalah hanya merawat berdasarkan instruksi yang diberikan oleh perawat, dokter atau ahli farmasi.
Rekruitment tenaga perawat yang akan bekerja di Jp ini ditangani oleh DepKes, persyaratannya dapat diperoleh di website Depkes mestinya, nah salah satu persyaratan yang menarik adalah gak boleh bertatto, jadi maaf ya EQ. Perlu saya berikan tips, biasanya kesempatan atau lowongan pekerjaan selalu bersifat mendadak, maka sebaiknya anda yang berminat mencari kerja selalu siap setiap saat. Sayang jika kuota tidak terpenuhi hanya karena masalah ini.
Sebetulnya pengiriman tenaga perawat Indonesia ke LN sudah sering dilakukan, ke Belanda misalnya untuk merawat orang tua, UEA, England dll. Semuanya menggunakan standard negara penerima, nah sayangnya prosentase kelulusan yang dapat melalui passing grade dibandingkan dengan jumlah peminatnya, masih sangat rendah. Rekan rekan perawat yang membaca KoKi semoga dapat menjawab mengapa demikian.
Tantangan Bahasa dan Gegar Budaya
Untuk menjadi seorang asisten perawat di Jp, diperlukan lisensi, dimana examinationnya dilakukan dalam tulisan dan bahasa Jepang. Mungkin kalau huruf katakana dan hiragana saja dapat dipelajari, tapi kalau sudah kanji, tentu perlu waktu yang tidak sebentar. Mengapa harus menguasai tulisan dan bahasa Jp untuk menjadi nurse?
Kita tahu bahwa tugas merawat pasien memerlukan interaksi dan komunikasi karena berhubungan dengan manusia. Jika yang dirawat adalah manula maka biasanya maunya tentu berbahasa Jp, kalau pakai bahasa lain misalnya khan capeee deh, adanya malah kesal khan? Kemudian dalam merawat memerlukan pembuatan laporan medis pasien, entah hanya berupa ceklist atau tulisan, bagaimana coba kalau tidak bisa tulisan Jp. Maklum meski termasuk negara maju, Jp sangat cinta dengan segala budaya yang dimilikinya, termasuk huruf kanji, yang sebenarnya merepotkan bagi orang asing.
Gegar budaya atau shock culture jelas harus dipersiapkan. Bekerja di Jp itu berat, etos kerja mereka sangat tinggi, gesit, trengginas dan tidak berhenti kerja sebelum waktunya, bahkan bagi orang tua yang bekerja sekalipun, tidak mengenal exused. Saya melihat ibu ibu yang bekerja di dining room di tempatku tinggal sudah berusia 64 tahun tetapi gesit sekali, juga pelayan restoran, apalagi yang ramai, mereka tahan berdiri dan gesit melayani pengunjung berjam jam, benar benar tanpa kenal lelah. Tentu hal yang sama akan dituntut dari para pekerja asing.
Kemudian bagi yang beragama Islam yang memegang aturan harus makan daging sembelihan yang halal, harus memperhitungkan sebelumnya dan mencari solusinya, nanti dapat dipelajari. Belum lagi jika ada penolakan dari keluarga pasien yang akan dirawat. Pisah dengan keluarga dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Ini adalah sedikit tantangan yang harus dihadapi.
Jangan Kalah Sebelum Bertanding
Program pengiriman nurses dan care workers ke Jepang adalah salah satu program G to G (antar pemerintah), yang merupakan salah satu perwujudan Economic Partnership Agreement (EPA) yang ditandatangani presiden SBY dan PM Jepang.
Beruntunglah para calon perawat ini, mereka akan dipersiapkan selama 6 bulan yang akan ditangani oleh Japan International Corporation of Welfare Services, badan ini akan menjadi mediator, sebelum disalurkan ke hospital, klinik maupun keluarga yang membutuhkan perawatan.
Pemerintah Jp akan mengeluarkan visa khusus bagi mereka, 3thn untuk nurses dan 4 tahun untuk care workers. Jika dalam 3 thn mereka tidak lulus ujian untuk memperoleh lisensi mereka akan dipulangkan. Hanya yang berlisensi yang boleh bekerja, bahkan dapat memperpanjang visa dengan interval tersebut tanpa batas.
Di TV terlihat perawat dari vietnam yang lancar berbahasa Jp. Rekan Jp saya mengatakan bahwa perawat dari Indonesia yang diwawancarai menyambut positif kesempatan ini, hanya saja mereka mengatakan tidak ingin tinggal selamanya di Jp. Saya tertawa dan mengatakan lha ya iyalah, negara sendiri kadang membuat rindu meski kadang pedih perih.
Mau tahu berapa gajinya perbulan?, bagi asisten perawat dan care workers masing masing adalah 200.000 ¥ dan 175.000¥ (1¥ = Rp86,-). Saya kurang tahu apakah jumlah ini sudah termasuk biaya hidup dan akomodasi.
Selamat Berjuang!
Selamat datang di negeri dongeng nurses dan care workers Indonesia, langkah pertamamu akan membuka jalan bagi rekan rekan anda yang lain. Hidup adalah kesempatan dan perjuangan, gunakan kesempatan sebaik baiknya, raih masa depanmu, jangan cengeng dan selamat berjuang saudaraku!
Salam dari Osaka
Refference:
Ø Elsi Dwi Hapsari, Hiroya Matsuo, ”Challenges for Indonesian Nurses Who Work in Japan”, Saresehan KonJen Republik Indonesia Osaka, 29 Juni 2008
Ø Lion Channel, 26 Juni 2008
Ø Berbagai sumber